Cara Mencari Algoritma Binary Search

Cara Mencari Algoritma Binary Search

Biasakan Diri Anda dengan Algoritma Search Engine

Algoritma Search Engine adalah sistem yang digunakan untuk analisis dan evaluasi semua halaman website yang telah diindeks oleh Mesin Pencari dan menentukan website mana yang harus ditampilkan. Misalnya, algoritma Google akan memiliki faktor dalam hal:

Belum punya website untuk bisnismu? Miliki sekarang!

Follow akun media sosial MakeWebEasy berikut untuk mendapat info lainnya!

Membuat Fungsi UDF dari Binary Search

Sekarang kita coba terapkan algoritma pencarian biner pada rumus Excel dengan membuat fungsi UDF dengan VBA.

Disini kita akan membuat sebuah Rumus dengan 2 parameter. Parameter pertama adalah Array (Range) dan Paremeter kedua adalah nilai yg dicari, hasilnya akan mengembalikan index dari array yang dicari.

Selain itu, untuk melihat berapa kali jumlah looping yang dilakukan, kita juga bisa membuat UDF untuk mengetahui hal tersebut. berikut ini adalah script untuk menghitung jumlah looping nya

Berikut ini adalah contoh penerapan pada rumus Excel

Demikianlah sedikit gambaran dari penggunakan Binary search pada Rumus Excel yang dibuat dengan Macro VBA.

Google Search Algorithm alias Algoritma Pencarian Google adalah salah satu teknologi paling penting dalam sejarah perkembangan Google. Hingga kini, algoritma tersebut sangat berpengaruh bagi mesin pencari Google.

Tentu, bagi Anda yang memiliki website, memahami cara kerja algoritma pencarian Google adalah salah satu rumus terpenting. Anda perlu mencari tahu dasar-dasar rumus algoritma untuk menentukan strategi search engine optimization (SEO).

Intinya, algoritma pencarian inilah yang akan menentukan ranking website Anda di halaman Google. Semakin tinggi ranking, semakin mudah website Anda ditemukan pengguna, semakin mudah tercapai target marketing Anda.

Nah, panduan singkat di bawah ini akan membantu Anda memahami cara kerja Google Search Algorithm alias algoritma pencarian Google secara lengkap. Yuk simak penjelasan selengkapnya!

Mudahnya, Google Search Algorithm alias algoritma pencarian Google adalah proses yang digunakan oleh Google untuk menentukan ranking konten. Tentu ada ratusan faktor yang dipertimbangkan Google, termasuk keyword, usability, dan backlink.

Sebelum memahami faktor-faktor tersebut lebih lanjut, ada baiknya Anda mencoba memahami konteks dasar dari penentuan ranking Google. Proses tersebut dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu:

Crawling. Tahap pertama, kecerdasan buatan Google (bot) akan melakukan crawling dengan mencari halaman website baru atau halaman website yang telah diperbarui. Umumnya, semakin banyak link (tautan) dalam suatu halaman, semakin mudah Google menemukannya.

Indexing. Tahap kedua, Google akan melakukan analisis URL dan mencoba memahami informasi yang disediakan setiap halaman. Kecerdasan buatan Google akan mengamati konten, gambar, dan file media lain yang terkandung dalam halaman tersebut. Selanjutnya, informasi tersebut akan disimpan dalam database raksasa yang disebut Google Index.

Serving. Tahap ketiga, Google akan menentukan halaman (page) yang paling relevan dan bermanfaat untuk disajikan sebagai kueri pencarian tertentu. Inilah yang disebut tahap ranking, pada tahap inilah algoritma pencarian Google bekerja.

Algoritma pencarian Google sangat kompleks. Tentu, tidak ada yang benar-benar tahu cara kerjanya, karena Google merahasiakan informasi utama dari publik.

Penting bagi Google untuk merahasiakan informasi tersebut. Pasalnya, jika algoritma tersebut dirilis secara publik maka siapa pun dapat melakukan eksploitasi demi keuntungan mereka sendiri.

Biar begitu, diyakini bahwa ada lebih dari 200 faktor penentu ranking Google. Tentu, tidak ada pihak eksternal yang benar-benar memahami keseluruhannya dengan detail.

Lagi pula, algoritma Google selalu berubah. Google akan melakukan update algoritma rata-rata sampai enam kali per hari.

Oleh sebab itu, sejauh ini ahli SEO dan para digital marketer telah membuat spekulasi dan perkiraan mengenai cara kerja ranking Google dan apa yang perlu dilakukan untuk mendapatkan ranking terbaik.

Seperti yang dijelaskan di atas, ada ratusan faktor yang menentukan ranking website atau halaman di Google. Untungnya, Anda tidak perlu memahami setiap faktor tersebut.

Ketika Anda mencoba memahami algoritma pencarian Google, tentu mau tak mau Anda akan terhubung dengan search engine optimization (SEO). Singkatnya: Apa yang dicari Google ketika menentukan ranking halaman untuk suatu kueri?

Paling tidak, ada 5 faktor penentu ranking Google yang paling utama untuk Anda pahami, di antaranya:

Backlink dapat disebut sebagai faktor penentu ranking yang paling penting. Sebab, backlink adalah dasar penentu PageRank yang menjadi fondasi algoritma ranking Google.

Menurut riset Ahref, backlink sangat menentukan organic traffic website Anda. Meski begitu, tidak semua backlink dinilai sama.

Kualitas backlink ditentukan oleh relevance dan authority. Jadi, link atau tautan dari website dan pages yang relevan lebih bernilai bagi website Anda.

Selain itu, link dari website yang sudah tepercaya dan terbukti berkualitas juga lebih mendukung nilai website Anda di mata Google.

Freshness disebut juga aktualitas. Intinya, semakin cepat Anda memuat konten yang sedang viral, semakin tinggi Google menilai website Anda.

Faktor ini berpengaruh karena Google tahu betul bahwa masyarakat ingin mencari berita terbaru. Jadi, coba pastikan Anda membuat konten yang sedang ramai dibicarakan.

Bahkan, untuk konten timeless seperti ‘rekomendasi kursi kantor’, Google juga mempertimbangkan kesegaran konten tersebut. Sebagai contoh, rekomendasi tahun 2020 akan lebih diutamakan daripada rekomendasi tahun 2019.

Menggunakan keyword yang tepat tentu sangat penting, tapi yang lebih penting adalah bagaimana Anda menggunakannya. Intinya, Google juga mempertimbangkan berapa banyak keyword yang anda cantumkan dalam suatu konten.

Umumnya, Anda perlu menginput kata kunci (keyword) yang tepat di suatu halaman sampai beberapa kali di beberapa titik yang tepat, di antaranya:

Subjudul (subheading)

Memang Anda bisa menulis lebih banyak keyword di lebih banyak tempat, tapi yang paling penting adalah empat poin tersebut. Lagi pula, ingat selalu bahwa berlebihan tidak selalu baik.

Alih-alih, coba pastikan bahwa halaman Anda memenuhi search intent (maksud pencarian) dan menjawab apa yang dicari oleh pencari.

Google ingin mengutamakan konten yang terbukti telah menawarkan pengalaman positif bagi pengunjung website. Jadi user experience pengunjung website Anda juga sangat penting.

Google juga pernah menegaskan bahwa Anda harus membuat website yang menguntungkan pengguna. Segala upaya peningkatan kualitas website harus mengutamakan perkembangan user experience.

Ada beberapa hal yang bisa meningkatkan user experience, di antaranya:

Konten yang mudah dibaca

Website yang well-organized atau rapi

Konten yang menarik dan berguna

Desain website responsif

Tidak ada iklan yang mengganggu

Mudahnya, topical authority dapat diartikan sebagai niche website Anda. Katakanlah ada dua website yang sama-sama membahas berita bola, salah satunya khusus merilis berita bola, website yang lain bicara soal olahraga secara umum.

Nah, Google akan lebih mengutamakan website khusus bola untuk berita bola terbaru. Bahkan, rekomendasi Google ini melebihi faktor lain seperti backlink atau semacamnya.

Jadi, coba tentukan tema utama website Anda. Jangan terlalu luas membuat berbagai macam konten, justru Anda akan kesulitan dan website dianggap tidak kredibel.

Semakin fokus website Anda, semakin besar peluang Google merekomendasikan website Anda. Terlebih jika informasi yang Anda berikan tepercaya dan membuat user terus kembali

Perlu Anda tahu, algoritma pencarian Google adalah hal dinamis yang selalu berubah. Jadi, Anda harus terus memastikan bahwa setiap konten Anda memenuhi 5 faktor di atas sembari terus mencari tahu perkembangan yang dilakukan Google.

Tak perlu khawatir, sebagian pembaruan bersifat minor dan tidak sampai mengubah algoritma secara besar-besaran. Namun, beberapa tahun sekali Google memang melakukan update besar yang perlu Anda ikuti.

Oleh sebab itu, terkadang sulit memahami apa yang sebenarnya perlu Anda lakukan untuk menerapkan strategi SEO. Google pun tidak selalu memberi informasi mengenai jadwal update, ini jadi masalah berikutnya bagi Anda.

Bair begitu, Anda bisa menggunakan berbagai tools untuk menilai kualitas konten Anda dalam ranking Google. Semoga membantu ya!

Search engine atau mesin pencari adalah program perangkat lunak yang membantu seseorang dalam menemukan informasi yang mereka cari secara online menggunakan kata kunci atau frasa. Search engine dapat menyajikan hasil dengan cepat dan tepat untuk para pengguna dari jutaan halaman website yang ada di internet. Mesin ini juga mengindeks setiap halaman website yang mereka temukan setiap harinya. Memahami cara kerja mesin telusur dapat membantu bisnismu menggunakan SEO untuk menjangkau calon pelanggan sesuai dengan target yang kamu inginkan. Berikut ini adalah informasi lengkap mengenai search engine, mulai dari cara kerja, algoritma yang digunakan, dan daftar search engine yang cukup terkenal.

Baca juga: Simak Tren SEO 2022 yang Mengubah Sistem Mesin Pencarian

Makna/Intensi dari sebuah query

Memahami apa yang pengunjung cari adalah poin penting yang ditekankan Google untuk dapat menampilkan hasil pencarian terbaik. Karena itu, langkah pertamanya adalah menganalisis query di kolom penelusuran.

Google memiliki sistem yang dapat memahami setiap kata yang coba ditelusuri, termasuk persamaan kata dari topik tersebut. Algoritmanya juga dapat melakukan penelusuran dalam berbagai bahasa, termasuk saat terjadi kesalahan eja.

Pahami search intent dari target user Anda khususnya ketika Anda sedang melakukan riset keyword dalam menjalankan SEO.

Pengertian Search Engine

Bagi kebanyakan orang, Google adalah “internet”; ketika setiap orang mencari apapun, mereka akan mencarinya melalui Google.

Faktanya, dengan 3,5 miliar pencarian yang dilakukan melalui Google setiap harinya, Google mendominasi market share untuk search engine di dunia dengan angka 92%.

Google sebetulnya hanyalah satu dari sekian banyak Search Engine atau yang disebut Mesin Pencari. Contoh search engine lainnya adalah Yahoo, Bing, Yandex, Duckduckgo, dan lainnya.

Tanpa search engine, konten-konten yang baru diterbitkan oleh website tidak dapat diakses orang lain.

Google sendiri disebut sebagai salah satu penemuan terpenting sejak diciptakannya internet.

Namun, tahukah Anda bagaimana cara kerja Search Engine seperti Google? Simak penjelasan singkat tentang cara kerja search engine dibawah ini.

Yuk Mulai Belajar Menjadi Data Scientist Bersama DQLab!

Gunakan Kode Voucher "DQTRIAL", dan simak informasi di bawah ini mendapatkan 30 Hari FREE TRIAL:

Buat Akun Gratis dengan Signup di DQLab.id/signup

Buka academy.dqlab.id dan pilih menu redeem voucher

Redeem voucher "DQTRIAL" dan check menu my profile untuk melihat masa subscription yang sudah terakumulasi.

Selamat, akun kamu sudah terupgrade, dan kamu bisa mulai Belajar Data Science GRATIS 1 bulan.

Penulis : Reyvan Maulid

Editor : Annissa Widya Davita

Retrieval & Ranking

Retrieval adalah proses ketika search engine seperti Google memproses permintaan dari pertanyaan yang biasa Anda ketik di Google search, dan memberikan halaman dari website yang paling relevan bagi permintaan Anda.

Setiap search engine atau mesin pencari memiliki algoritma atau caranya tersendiri dalam memilih halaman mana yang paling relevan dengan permintaan Anda.

Itulah mengapa Google, Bing, Yahoo, dan search engine lainnya memberikan hasil yang berbeda untuk setiap permintaan. Setiap perusahaan search engine merahasiakan algoritma dan cara mereka memberikan ranking/hasil pada halaman website. Semakin relevan hasil yang diberikan, maka semakin baik pula algoritma yang dimiliki.

Google Search merupakan teknik yang digunakan oleh Google untuk menemukan konten paling relevan di dalam database. Bagaimana cara kerja algoritma Google Search sehingga bisa memilah dan menampilkan hasil pencarian yang relevan serta berkualitas di peringkat teratas indeks penelusuran?

Pertama, Mesin pencari ini akan meraba halaman web dan menjelajahi internet dengan program otomatis untuk mencari semua informasi baru. Program tersebut kemudian membuat catatan pada situs, mulai dari judul hingga teks yang digunakan.

Program ini juga mempelajari secara detail isi situs dan siapa saja yang mungkin tertarik untuk menemukan situs tersebut. Sederhananya, algoritma Google menemukan data baru, mencatat tentang data tersebut, dan kemudian menyimpan informasi itu (dengan beberapa akurasi) dalam database.

Selanjutnya, Google mencari cara terbaik untuk mencocokkan dan menampilkan informasi dalam database. Sehingga ketika Anda mengetik suatu topik pada kolom pencarian, dalam sekejap sistem peringkatnya memilah dan menampilkan hasil pencarian paling relevan.

Tujuan adanya algoritma pencarian ini tentu saja untuk memberikan pengalaman penelusuran terbaik bagi pengguna serta mempermudah menemukan apa yang dicari.

Perlu diketahui bahwa Google merubah algoritma mereka setiap saat untuk meningkatkan relevansi pencarian dan user experience.

Crawling: Mengumpulkan Informasi

Sebelum Search Engine menemukan jawaban untuk pencarianmu, ia harus mengumpulkan informasi terlebih dahulu dengan menggunakan program yang disebut Crawling (sebagian orang menyebutnya sebagai Bot atau Spider) untuk mengikuti tautan atau berbagai website untuk mengumpulkan URL, konten website, gambar, dan video saat bot menemukannya. Atau pada halaman website baru, ia akan memindai dan mengirim data kembali ke database untuk mengindeks dan terus mencari halaman website baru.

Sistem Ranking Search Engine Berbasis Algoritma: Crawling, Indexing, dan Ranking

Sistem ranking berbasis algoritma adalah sistem yang digunakan oleh mesin pencari seperti Google untuk menentukan urutan kemunculan hasil pencarian berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh algoritma yang digunakan. Proses ini terdiri dari tiga tahap utama: crawling, indexing, dan ranking.

Crawling adalah proses dimana mesin pencari menjelajahi internet menggunakan software khusus yang disebut “crawler” atau “spider”. Crawler ini mengikuti tautan dari satu halaman web ke halaman web lainnya, mengumpulkan informasi tentang setiap halaman yang ditemukannya. Indexing adalah proses dimana informasi yang dikumpulkan oleh crawler disimpan dalam database yang disebut “indeks”. Indeks ini kemudian digunakan oleh mesin pencari untuk mencari dan menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan permintaan pengguna. Ranking adalah proses dimana mesin pencari menentukan urutan kemunculan hasil pencarian berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh algoritma yang digunakan. Algoritma ini menggunakan berbagai faktor seperti relevansi, kepopuleran, dan keandalan untuk menentukan posisi suatu halaman dalam hasil pencarian.

Memahami cara kerja mesin pencari Google dalam perayapan (crawling), pengindeksan (indexing), dan pemeringkatan (rangking) berguna bagi Anda yang ingin belajar SEO, karena membantu Anda menentukan tindakan apa yang harus diambil untuk mencapai tujuan Anda. Bagian ini terutama mencakup cara Google dan Bing bekerja, namun tidak selalu berlaku untuk search engine lain yang populer di negara lain, seperti Yandex (Rusia), Baidu (Tiongkok), Seznam (Republik Ceko), dan Naver (Korea) .

Search engine harus menjalankan banyak tugas dengan sangat baik untuk memberikan hasil pencarian yang relevan. Sederhananya, Anda dapat menganggap ini sebagai:

Merayapi (crawling) dan mengindeks (indexing) triliunan dokumen (halaman dan file) di Web (sebagai catatan bahwa mereka mengabaikan halaman yang mereka anggap “tidak penting”, mungkin karena halaman tersebut dianggap tidak menambahkan nilai baru atau tidak direferensikan sama sekali di Web). Menanggapi permintaan pengguna dengan memberikan daftar halaman yang relevan.

Di bagian ini, kita akan menelusuri dasar-dasar fungsi ini dari perspektif nonteknis. Bagian ini akan dimulai dengan membahas bagaimana mesin pencari mencari dan menemukan konten.

Crawling (Perayapan) dan Indexing (Pengindeksan)

Untuk memberikan hasil terbaik, mesin pencari seperti search engine google harus berupaya menemukan semua laman publik di World Wide Web dan kemudian menampilkan halaman yang paling sesuai dengan kueri penelusuran pengguna. Langkah pertama dalam proses ini adalah merayapi (crawling) Web. Search Engine memulai dengan kumpulan situs unggulan yang dikenal berkualitas sangat tinggi, lalu mengunjungi tautan di setiap halaman situs tersebut untuk menemukan halaman web lain.

Struktur tautan web berfungsi untuk menyatukan semua halaman yang dipublikasikan sebagai hasil dari seseorang yang menautkannya. Melalui tautan, robot otomatis dari search engine, yang disebut crawler atau spider, dapat menjangkau triliunan dokumen yang saling berhubungan.

Crawling adalah proses dimana mesin pencari menjelajahi internet menggunakan software khusus yang disebut “crawler” atau “spider”. Crawler ini mengikuti tautan dari satu halaman web ke halaman web lainnya, mengumpulkan informasi tentang setiap halaman yang ditemukannya. Informasi yang dikumpulkan ini kemudian disimpan dalam database yang disebut “indeks” dan digunakan oleh mesin pencari untuk menampilkan hasil pencarian yang sesuai dengan permintaan pengguna.

Crawler dapat menemukan halaman web baru dengan mengikuti tautan yang terdapat pada halaman yang sudah dikunjungi, atau dengan mengikuti tautan yang disediakan oleh situs web lain. Jika crawler menemukan halaman baru, ia akan mengindeks informasi yang terdapat pada halaman tersebut, sehingga halaman tersebut dapat ditemukan oleh mesin pencari ketika seseorang melakukan pencarian.

Crawling merupakan proses utama dalam sistem ranking berbasis algoritma yang digunakan oleh mesin pencari, karena tanpa proses crawling, mesin pencari tidak akan tahu apa yang ada di internet dan tidak dapat menampilkan hasil pencarian yang relevan bagi pengguna.

Pada proses crawling, search engine merayapi suatu halaman tertentu dengan dimulai terlebih dahulu dengan memuat halaman, lalu menganalisis konten, dan kemudian melihat halaman mana saja yang ditautkan pada satu laman tersebut.

Mesin pencari kemudian akan memuat halaman-halaman lain itu dan menganalisis konten itu juga. Proses ini berulang-ulang hingga proses crawling selesai. Proses ini sangat kompleks, karena Web adalah tempat yang besar dan kompleks.

Catatan; Search engine tidak mencoba meng-crawling seluruh web setiap hari. Bahkan, mereka mungkin mengetahui halaman yang mereka pilih untuk tidak crawling karena halaman tersebut kemungkinan tidak cukup penting untuk ditampilkan di hasil penelusuran. Kita akan membahas peran penting ini dalam “Retrieval and Ranking”.

Langkah pertama dalam proses ini adalah membuat indeks atau istilahnya indexing. Ini adalah basis data besar-besaran yang mencatat semua istilah penting di setiap halaman yang dirayapi oleh mesin pencari.

Banyak data lain juga dicatat, seperti peta semua halaman yang ditautkan ke setiap halaman, teks yang dapat diklik dari tautan tersebut (dikenal sebagai anchor teks), apakah text tersebut dianggap sebagai iklan atau tidak, dan banyak lagi.

Untuk menyelesaikan tugas besar menyimpan data di ratusan triliun halaman yang dapat diakses dalam sepersekian detik, mesin pencari telah membangun pusat data besar-besaran untuk menangani semua data ini dengan proses indexing.

Salah satu konsep kunci indexing dalam membangun mesin telusur adalah memutuskan dari mana harus memulai perayapan Web. Meskipun secara teoritis Anda dapat memulai dari banyak tempat berbeda di Web, idealnya Anda memulai penjelajahan Anda dengan sekumpulan situs web yang tepercaya.

Dimulai dengan sekumpulan situs web yang dikenal dan tepercaya memungkinkan mesin telusur mengukur seberapa besar kepercayaan mereka terhadap situs web lain yang mereka temukan melalui proses perayapan.

Konteks dan pengaturan

Lokasi, riwayat penelusuran, serta setelan penelusuran juga memiliki andil dalam menentukan hasil pencarian yang relevan. Sebagai contoh, Anda saat ini berada di London dan mencari informasi tentang “football”. Google akan menampilkan peringkat tertinggi tentang sepak bola di Selandia Baru dan Liga Primer Inggris.

Google juga memiliki fitur yang mempersonalisasi hasil pencarian berdasarkan aktivitas dan minat di akun Anda. Hal ini juga berlaku terhadap setelan bahasa dan aktivasi SafeSearch (fitur yang membantu memfilter hasil eksplisit). Untuk menonaktifkan personalisasi penelusuran berdasarkan aktivitas akun, Anda dapat mematikan setelan Aktivitas Web dan Aplikasi.

Berdasarkan ulasan algoritma google search di atas, untuk membuat situs Anda berada di peringkat atas indeks penelusuran dibutuhkan: